Aku = Boneka

Dunia tidak akan berhenti berputar, kehidupan pun silih berganti

Semua akan kamu lewati, semua akan kamu rasakan

Sekarang kamu bisa tertawa,sekarang kamu bisa bahagia,

Tapi esok ?, lusa ? minggu depan ? kamu belum tau ,

Kamu hanya mampu mencoret kertas putih milik orang lain,

Dengan banyak tinta, dengan warna yang kamu senangi,

Tanpa kamu fikir apakah pemiliknya mau diberi coretan dengan warna

yang kamu ingin ?

sedangkan kamu ?  tidak mau membiarkan dia mencoret kertas putih mu,

Kamu mengatakan bahwa dia egois ? kamu mengatakan kamu lelah menghadapinya ?

Kamu tak pernah berfikir apakah dia merasakan hal yang sama ?

Dia diam, dia mampu berfikir lebih baik untuk kedepannya,

Sedangkan kamu ? mengumbar rasa kecewa mu terhadap masa lalu mu,

Kamu selalu merasa dewasa dibandingkan mereka ?

Yang kamu tunjukkan bukan sifat dewasa mu melainkan sifat ke ABGAAN mu

semua berkata

 

Saat semuanya sedang berbicara saat itu pula ku merasa sendiri, tak ada satu orang pun paham atas perasaan yang ku alami, setiap saat ku berharap ada malaikat yang akan mengajak ku berbicara mengatakan bahwa besok mereka akan meresakan apa yang kamu rasa.

            Mereka tak peduli dengan perasaan ku, mereka hanya memandang ku dengan sebelah mata. Pernah mereka tau rasa benci dan rasa kesal ku terhadap mereka ?

            Ingin ku katakana pada salah satu di antara mereka HEI KAMU DISAAT KAMU DITINGGALKAN DENGAN ORANG YANG KAMU SAYANGI SIAPA YANG ADA UNTUK KAU ? SIAPA YANG DENGAR CERITA MU ? SIAPA YANG MEMBERI SUPORT SAAT ITU ? KAMU TAHU TIDAK ? POSISI MU JAUH LEBIH TERPURUK DIBANDING AKU ?.

            Dan buat DIA, PERNAH KAH KAMU MERASAKAN DI SAAT KAMU MENYUKAI SESEORANG KAMU TIDAK SEDIKIT PUN DIHARGAI DENGAN DIA ? PERNAH KAMU TAU RASANYA DI CUEKI DENGAN ORANG KAMU SUKAI ?.

            Kalian membuat ku merasa terhina membuat merasa tak berarti, kalian tidak jauh lebih cacat dibanding saya, kamu, dia dan mereka sama-sama punya kekurangan, hanya 1 pesan kuu ke kalian *INGAT DUNIA ITU BERPUTAR APA YANG SAYA RASAKAN SUATU SAAT CEPAT ATAU LAMBAT KALIAN AKAN MERASAKAN ITU,

            Aku ucapakn terima kasih telah mengarkan ku arti kesabaran, dan mengajarkan ku arti semua hubungan.

 CERITA KU

Termenung mengingat yang pernah terjadi, semuanya hanya tinggal kenangan,kerangan yang tidak akan terlupakan, kenangan takkan akan hilang dari benak dan fikiran ku, semuanya berlalu begitu saja, waktu yang membuat semuanya berlalu, ku ingin kembali dimasa-masa itu, dimana dia ada disamping ku, dia yang menemani malam ku, dia yang menemani ku belajar tentang arti ketegaran,kesetian,kebahagiaan,kesakitan, dia yang ada di hari-hari ku,ku tak ingin ia pergi meninggalkan ku sendiri dengan kesakitan ini, tak mampu ku menahan sakit yang takkan berujung, menahan sakit yang takkan pernah sembuh, jika ku memiliki kantong ajaib ku akan keluargkan mesin pemutar waktu agar ku takkan pisah darinya, dan jika ku diberikan 3 permintaan yang jin kata kealadin ku ingin mengatan keinginan ku yang pertama, putarlah waktu ini, kedua pertemukan ku dengan dia lagi dan kegita 3 jangan pisahkan kami, penyesalan mengenalnya tak pernah hanya terselip sedikit kecewa didalam hati ku, kecawa akan keputusan untuk menyudahi ini semua dengan alasan yang klasik, kekecewaan mengapa harus disaat ku telah bawa perasaan ini semakin jauh dari yang sebelumnya, kecewa dengan diri ku yang tak mampu menjadi yang terbaik dimata mu, orang tua mu dan keluarga mu,  setiap ku menginagt ini ku tak mampu mengatakan benci dengan mu, semua hanya kata saying yang terucap dari bibir ini, terkadang bibir pun mampu berbohong, tapi untuk hal ini ku tak bebohong, dalam hati ku hanya berhadap dan bermimpi bahwa suatu saat dia akan kembali dengan kisah yang berbeda, dalam hubungan yang lebih dari kekasih. Harapan ku takkan pernah pudar, untuk tetap berharap .

Keluhku

Kebodohan yang membuat ku kehilangan logika

Perasaan yang membuatku bodoh,

Cinta membuatnya rumit

Kata demi kata tercurahkan, kalimat demi kalimat ku dengar dari suara sumbang itu

Semua berkata, kamu bodoh

Hati serasa pecah, raga tak mampu menahan sakit itu,

Yah aku bodoh, aku terlalu berharap

Dari kejauhan ku menatapnya, melihat sosok tinggi putih itu berdiri bersama dengan orang sebayanya

Fikiranpun melintas atas apa yang ku dengar tadi,

Tapi tak mampu ku mengelak kalau rasa ini memang telah ada, rasa ini semakin dalam,

Batin ku tersiksa harus menyimpan semua rasa yang ada

Fisik ku tak mampu menahan batin yang tak tahu wujudnya