Teman
kelas ku Idola ku
Kicauan
burung yang sangat indah terdengar jelas ditelinga pagi itu, membangunkanku
dengan suara lembutnya, ku menatap ke arah jendela hari ini sangat indah, entah
apa yang membuatnya lebih dari indah dibandingkan hari kemarin, beranjak dari tempat tidur
kesayanganku dengan manjanya, pagi ini hari kamis jadwal kuliah cukup
melelahkan, memang hanya dua mata kuliah tetapi mata kuliah yang ekstrem. Hmm
kok bahas ini, hmm aku mandi dulu yah.
***
Pagi
itu masih seperti biasanyA berangkat kekampus bersama teman akrabku, selama
perjalan kekampus kami terkadang cerita tentang yang terjadi semalam, keheboan
apa yang terjadi dijejaring social, yah hal konyol buat kebanyakan orang tetapi
ini membuatnya terasa beda. Dengan gaya khasnya ia mengendari motornya, hmm sampai lupa saya
kenalkan teman ku dan memperkenalkan diri ku sendiri, karena ada pepatah
mengatakan tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak kenal, yuk kita
kenalan, sehari- hari di kampus aku dipanggil dengan vina dan teman ku bernama
ira Kami berkuliah di salah satu universitas dimakassar yaitu UNM Fakultas Psikologi, udah taukan
namanya yuk kita kembali ke leptop :D
hehehehheehehheeh
Sesampainya
kami dikampus yah kebiasaan yang telah kami lakukan itu telat, hmmm maklum kami
tinggal digowa heheh itu alasan setiap ditanya dengan teman-teman kelas, lagi
lagi tidak satupun teman kelas kami yang berkeliaran di halaman parkiran, kami
saling memandang dan mengatakan hanya dua kemungkinan yang terjadi saat ini,,
yaitu 1. Tidak ada dosen masuk dan kemungkinanan ke 2 yaitu kami telat,
hehehehehehe.
Kami
berjalan dengan sedikit tergopoh-gopoh menuju ruang perkuliahan yang cetar
membahana itu, setelah sampainya kami dipintu
kelas kami mengatakan kemungkinan kedua yang terjadi yaitu KAMI TELAT,
untung saja dosen belum absen. Kami masuk tanpa merasa bersalah dan menuju tempat
dimana chisti duduk, masih dengan
keadaan ngos-ngosan kami memperhatikan dosen, tanpa melewatkan 1 hurufpun untuk
kami dengar, Hal ini berlangsung selama 4 jam pertama di samping melihat sosok
cowo yang tinggi, putih dan menurutku dia ku cari,dengan mencuri-curi pandang
untuk melihatnya. Tak ada hentinya ku mencuri pandang terhadapnya dan tak ada
rasa bosan tuk melihatnya. Setelah jam ke 4 telah usai ku berdiri sembari
melihatnya lebih jelas, yah seperti yang dulu sifat dingin yang menonjol pada
dirinya.hal ini terus berlajut sampai kuliah telah usai.
***
Sesampaiku
dirumah aku hanya diam dan termenung memikirkan apa yang terjadi pada saya, ku
tidak mampu memilki dirinya, apa yang membuatku begitu menyukainya, bebrapa
pertanyaan yang berkecamuk dalam otak
dan fikiran ku itu yang membuat ku tiap hari down jika mengingat perasaan
ku ini, entah yang saya terlalu berharap dengannya atau ku memang tak pantas
untuk dirinya ? pertanyaan itu tiap hari menguasai fikiran ku.
vina….. suara teriakan itu membuatku dengan seketika
bangun dari lamunan, hehehehehehe biasa remaja
Yap
ada apa ?* ku segarah menjawab teriakan itu,
Hmm
ada yang nyariin tuh diluar, *dibalik pintu dia menyampaikan informasi itu,
Yah,
tunggu aku lagi ganti pakean. * sambil memperbaiki kuciran rambut yang
berantakan
Seperti
biasa ira datang kerumah, biasanya kami saling bercerita hal-hal yang sangat
membuat diri kita terlihat bodoh. Terkadang dia bercerita tentang cowo yang
disukainya berpacaran dengan orang lain, dan terkadang kita bicara tentang cowo
yang aku kagumi, dan terkadang kita bercerita tentang kejadian-kejadian kampus yang
kami dengar dari teman-teman.
***
Pagi
ini kami sangat terlihat santai untuk kekampus,kami tidak terlihat terburu-buru
seperti kemarin, dan kebiasaan kami itu di perjalanan menuju kampus kami tetap
bercerita tentang apa yang terjadi
kemarin, meskipun tidak bosan-bosannya kami bahas, yah itulah kami.
Sesamapai
dikampus kami menuju ruang perkuliahan dan dosen pun ada, jadi kami punya lagi
waktu untuk menceritakan hal yang sama tetapi dengan ekspresi yang berbeda,
ruang kelas yang ricuh, mahasiswa –mahasiswa sibuk dengan kegiatan masing,
tetapi mataku hanya tertuju pada sosok yang duduk dipojok belakang kelas kami
yang tampak sibuk dengan Leptop dan headset ditelinganya, mata ku tak hentinya
dan bosan melihatnya, dan berharap hari ini hari yang menyenangkan dan berharap
hari ini dia mengeluarkan 1 kata untuk ku.
Yayay
MIS Galau udah datang *tia-tiba suara itu membuatkuu terkaget, dan usilanpun
kembali terjadi.
Ihhsss
apa-apaan ini ,, aku tuh gak galau tau,,, * yah itulah kata andalan kuu buat
mengalihkan pembicaraan teman-teman yang sering mengatakan kalau saya lagi
galau.
Ha
? kamu gak galau gak ada sejarahnya tuh dalam sehari kamu gak galau mikirin
si.. * kata salah satu teman ku yang bisa dikatakan dia itu sahabatku dikampus
namanya itu Nisa
Ihhss
siapa yang mikirin dia, * ku memotong perkatakaannya sebulum ia lanjutkan.
Kejailan
inilah yang sering kudapat, tetapi terkadangku merasa ini hal yang membuatku
down.
***
Sepulang
kuliah kami menuju keparkira motor kampus, yang letaknya tak jatuh dari
fakultas kami.
Mau
nangkring dimana ? *kata ira dengan muka juteknya,
Di
Mcd mi, *kata cristi sembari mengeluarkan motornya dari parkiran,
Dengan
nada yang nan heboh Nisa menghampiri kami dan mengatakan kalau dia habis ketemu
dengan Rio orang yang ira taksir.
Entah
dengan spontan atau tidak ira langsung merespon info yang disampaikan ole nisa
tadi ?
Ahh
? rio ? dimana ? kok saya gak pernah liat dia sudah satu minggu ini
Hahaha
kamu aja yang gak pernah liat, kemarin seblum pulang aku lihat dia kok didepan
sekret, *kata ku dengan nada ngejek
Ihhh
ihh dimana ? kok aku gak lihat sih. *katanya sambil menekuk wajahnya.
Hahahah
berarti kamu dengan dia tidak jodoh karena tidak dipertemuakan dengan dia
disaat kami semua dengan tidak sengaja bertemu dengannya. * kata ku sambil
tertawa
Ahh..
kalau ini mau dibahas tidak ada,*kata cristi dengan kesalnya. Sebelum kami semua
menjawab cristi kembali menyambung kata-katanya yang seolah-olah terpotong “katanya mau nongkrong kenapa tinggal disini
? gak lapar yah ?,, perut aku udah demo nih,,”
Ahh
cristi kerjaanya marah-marah mulu, cepa tua nanti hahahah *Nisa kembali
mengejek
***
Entah
ada angin apa dia mengirim SMS kepada ku
“Vin
aku tunggu kamu di KFC Pettarani sore ini, ada yang pengen saya omongin kekamu,
saya harap kamu bisa datang”
Ah
? dia pengen ketemuan dengan ku ? ada apa yah ? pasti dia mau bilang kalau dia
itu risih dengan ku. *beribu pertanyaan yang ada diotak ku, rasa takut, dan
bimbang, semuanya bercampur menjadi satu.
Setelah
sejam berberfikir ku memutuskan untuk mengirim sebuah pesan singkat ke dia.
“maaf
dana, aku tidak bisa datang, aku udah tau apa yang pengen kamu sampaikan, ke
aku.aku minta maaf jika perasaan ku ini salah, tapi inilah yang ku rasa, ini
yang sedang terjadi, aku tau aku bukan wanita yang kamu inginkan, bukan wanita
idaman mu, mungkin perasaan ini sangat salah, jadi aku minta maaf.”
Setelah
ku mengirim sms itu aku berharap ada balasan dari pesan yang aku kirimkan
kedia, dan nyatanya memang ia membalas SMS ku,
“aku
pun begitu minta maaf jika aku selalu bersikap dingin terhadap mu, aku cuman
tidak ingin kamu sakit lebih dari ini, aku tidak ingin kamu semakin tersiksa
dengan perasaan mu, makadari itu aku ingin bertemu dengan mu, membicarakan
semuanya, setelah itu kita jalani kehidupan ini dengan lebih baik lagi”
HP
ku kembali bordering. Dan kubaca pesan darinya dan tanpa ku sadari air mata ku
menetes
“
aku memang menyimpan harapan yang begitu besar terhadapmu, tetapi ku tak ingin
egois, jika kamu lebih bahagia tanpa harus ada aku yang mengusik kehidupan mu,
aku akan pergi dari kehidupan mu, sekali lagi aku tidak bisa bertemu dengan mu”
Kami
pun membicarakan semuanya lewat pesan singkat, cukup panjang percakapan kami,
dan saya mengambil kesimpulan bahwa, “kami memang saat ini tidak dapat bersatu,
tetapi kami tidak tahu akan bagaimana kedepannya, kami akan tetap seperti ini
sampai waktu yang akan menjawab semuanya.”
***
Sebelum
berangkat kekampus orang tua memanggilku untuk membicarakan sesuatu sepertinya
itu hal yang penting.
Ada
apa papa dan mama menanggil ku? Tidak seperti biasanya, apa ada hal yang
penting ? * kata ku sambil memoles selai coklat diatas roti ku,
Begini
vin, tante neneng yang ada dimalang memberikan saran bagaimana sebaiknya kamu
melanjutkan kuliah disana saja, supaya kamu bisa lebih akrab lagi dengan
keluarga yang ada diluar Sulawesi dan mencoba hal-hal baru dan menambah wawasan
disana. * kata mama ku sambil memberika
roti yang telah ia olesi dengan selai kaya kepada papa ku,.
Aku
seketika kaget dengan apa yang orang tua katakana, semalam aku tida bermimpi
apa-apa kenapa begitu banyak kejutan buat ku, *apa ? kau pindah kesana ?,
disanakan jauh ? jauh dari teman-teman ku, jauh dari kehidupan ku yang
sebenarnya pa.. ma..
“Kami
tau itu,mungkin itu akan lebih baik daripada kamu disini, kami telah mengurus
semuanya minggu depan kamu sudah harus ada disana.”
Ah
? minggu depan ? ini kan sudah hari kamis, ? semuannya sudah diurus ? siapa
yang urus berkas di kampus ku yang sekarang, ?
Teman
papa yang mengurusnya, jadi kamu siap-siap aja yah ? ini sudah keputusan kami.
Tanpa
mendengar perkataan terakhir dari papa dan mama aku langsung pergi dari meja
makan dan menuju kekampus, selama perjalanan aku menangis, kenapa harus pindah
? kenapa harus sekarang ? kenapa mesti saya ?. beribu kata-kata yang
difikiranku, untuk mempertanyakan semuanya.
***
Sesampai
kekampus aku hanya diam dengan mata ku yang bengka karena menangis semalam dan
ditambah info yang tadi pagi, tak ada satupun teman yang berani menegur ku,
termasuk Dana, meski ku merasa dari kejahuan kalau dia sedang meperhatikan
gerak gerik ku, tiba-tiba Hp ku bordering tanda SMS, ku cek hp ku dan ternyata
DANA yang mengiirim sms itu kepada yang menanyakan ada apa denganku, aku tanpa
bermenegok kebelakang dan tanpa membalasa sms dari dana ku langsung meninggalkan kelas dan berlari
toilet.
Nisa,ira
dan cristi pun heran ada apa dengan diri ku hari ini tidak memiliki semangat
dan tidak seperti biasanya, tetapi tak niat dari mereka untuk mengajak ku untuk
bicara,.
Aku
tak menangkap satupun materi perkuliahan hari ini, aku tidak konsen.
Vin
kamu kenapa ? dari tadi diam terus dan kayaknya kamu lagi banyak fikiran yah .
*kata ira menegur ku,
A..
akk.. akkuu memang lagi banyak fikiran, aku tak tahu harus menyelesaikannya
dengan cara apa, aku tidak tahu harus mengatakannya dengan cara Ra.
Yah.
Kalau begitu kamu cerita donk supaya kami semua mengerti apa yang kamu rasakan,
*kata nisa yang memotong perkataan kuu.
Entar
aja yah ceritanya, habis pulang kuliah.
***
Sepulang kuliah, seperti biasa kami ke KFC Pettrani.
Setelah kami memsan makanan kami menuju ketempat biasa yaitu dilantai .
Vin
ada apa degan mu ini hari ? kenapa kamu diam terus seperti ada yang kamu
fikirkan ? coba cerita, mungkin kami bisa bantu, *kata nisa penasaran
Aku
langsung menjawab pertanyaan nisa sambil memperlihatkan semua SMS- SMS dana
semalam seperti yang kuduga mereka semua terkejutn melihat sms dari dana.
Seharusnya
itu kamu senang karena dia memberikan sinyal yang baik buat muu bukannya kamu
sedih seperti ini. *kata ira tanpa membiarkan ku berbicara sedikit pun
Ia
itu memang kabar baik tetapi kabar buruk yang buat saya begini yaitu, orang tua
ku sudah mengurus surat pindah ku dan minggu depan saya sudah harus berangkat,
lo bayangin gimana kagetnya saya tadi pagi waktu diberi tahu soal ini. *kataku
tanpa menahan air mata,
“
APA ? disaat begini kamu mau pindah ? lo gak bayangin perasaan dana saat tau
hal ini ? * kata nisa dengan nada tinggi
Aku
tau perasaannya pasti dia kecewa banget sama aku, maka dari itu kamu jangan
bilang ini kedia, lagian juga mungkin ini mi yang terbaik untuk buang rasa yang
tersimpan untuknya, dan mungkin inilah jawaban dari semuanya kalau saya dan dia
memang tidak bisa bersama.
Sore
itu menjadi sore yang sangat aku rindukan suatu saat nanti jika aku telah ada
ditempat baru ditempat yang tidak ku inginkan.
Sesampaiku
dirumah aku heran ada apa kenapa ramai sekali dan setalah masuk kerumah
ternyata keluarga ku datang yang dari
malang,Jakarta dan Cirebon, aku langsung masuk kamar tanpa mengeluarkan sepatah
katapun, dan tak ada yang merespon kedatangan ku mungkin saja dia tau alasan
kenapa saya langsung kekamar.
Aku
lalu masuk kamar dan menghempaskan badanku ditempat tidur dan mengatakan ada
apa dengan INI HARI ?.
Dan
ternyata setalah aku mengatakan itu aku tertidur sampai pagi dan tidak merasa
bahwa ira, nisa dan cristis ada dikamar ku, meraka datang untuk mengantarkan
suatu benda dari dana.
Apa
maksud dana memberikan benda ini ? apa kalian member tahu soal keberangkatan ku
minggu besok ? *kata dengan curiga
Tidaklah
tadi sepulang dari KFC dana SMS aku mengajak ku janjian di suatu tempat dan
memberikan benda ini untuk mu Tp bukan aku yang di SMS tapi ira dan nisa. “kata
cristi
Oh.
Aku hanya bisa berkomentar seperti ini fikiran ku tak karuan, besok adalah
waktu keberangkatan ku, ini detik-detik berada di MAKASSAR, tetapi hari ini ada
satu yang aku inginkan melihat dana sebelum ku berangkat
Cring
cring tiba-tiba ponsel ku berbunyi telihat nama reza yang memanggil.
Hallo
ia ada apa ja ?
Kamu
sudah tidak menganggap aku teman ? kamu sudah memerlukan aku lagi ?
sampai-sampai hal sepenting ini kamu tidak memberitahu ku,
“aku
minta maaf ja’ bukan maksd ku seperti itu aku tidak siap untuk bilang ini sama
kam”
“
sekarang kamu keluar dari kamar, aku sekarang ada di depan rumah mu. Tut. Tut
.tut telfonnya terputus.
Aku
berjalan menuju pagar rumah ku, dan disana telah ada seorang cowo berdiri
dengan gelisahnya
“
vin kamu itu yang benar-benar bikin aku marah sama kamu, besok kamu berangkat
kamu gak ngasih tahu aku ?
“
maaf ja, aku gak siap”
Kami
belum masuk dirumah dia sudah marah-marah, dia memilih membicarakan di halaman
belakang rumah ku,
“
vin lo fikir perasaan dana ? kalau mengetahui hal ini ?, memang benar kalau
kepastian belum ada, dan ini memang hak mu untuk pindah,
“
ia aku pindah cuman mengikuti permintaan orang tua ku dan membuang jauh-jauh
perasaan ku terhadap dana , aku tidak mau disayang karena kasihan,.
Perdebatan
masih terjadi diantara kami, ber5 dan sampai akhirnya reza memahami perasaan ku
dan meng IAkan permintaan ku untuk melihat dana sebelum berangkat besok
siang. Mereka mengatur rencana agar aku
melihat dana tanpa dan harus tau kalau aku berada ditempat yang sama dengan ia.
Kami
berangkat ketempat tujuan dan ternyata dana telah duduk ditempat kami tentukan,
aku hanya mampu melihat dia dari kejauhan duduk bersama ke 4 sahabat ku, dan
lagi-lagi air mata ku menetes melihatnya aku tak mampu menahan tangis ku.
***
Pagi
ini aku bersiap-siap dirumah siang ini pesawat ku terbang, nisa, cristi,ira dan
reza membantu ku prepare, pas jam 11 kami berangkat kebandara, dan tanpa
sepengetahuan ku selama di perjalanan reza menghubungi dana dan beberapa
teman-teman yang lain untuk menyusul kebandara. Setelah beberapa menit kami
menunggu dan makan sebelum berangkat dan saatnya saya dan keluarga menuju ketempat keberangkatan yang itu
artinya saatnya aku akan meninggalkan mereka yang aku sayangi, aku berjalan
dengan pelan tiba-tiba terdengar suara meneriakkan nama ku VINA !!! aku
seketika membalikkan tubuh ku dan melihata sosok yang memanggilku, ternyata dia
adalah DANA dia datang untuk ku, air mata ku tak bisa ku tahan ku berlari
kearah dan memeluknya dan mengatakan MAAF AKAN AKU, dia menjawab aku tak butuh
kata MAAF dari mu yang aku butuh hanya kata KAMU PUN MENCINTAI KU.